Pekan Depan, Komisi 3 DPRD Pelalawan Pertanyakan Soal Air Bersih ke Dinas PUPR dan Bappeda 

Pekan Depan, Komisi 3 DPRD Pelalawan Pertanyakan Soal Air Bersih ke Dinas PUPR dan Bappeda 

RIAUMANDIRI.CO, PANGKALAN KERINCI - Sesuai agenda Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Kabupaten Pelalawan, pekan depan Komisi 3 DPRD akan mempertanyakan permasalahan air bersih di beberapa kecamatan kepada pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Tindak lanjut pengolahan air bersih yang diharapkan masyarakat yang dikelola Dinas PUPR ini sepertinya belum ada tindak lanjutnya sehingga permasalahan ini akan dipertanyakan kembali oleh dewan saat menggelar rapat LKPJ bersama OPD pekan depan.

"Rapat ini juga akan mengundang Bappeda karena nantinya akan diseauaikan dengan perencanaannya," jelas Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Pelalawan Monang Pasaribu kepada awak media, Selasa (18/6/2019) di ruang kerjanya.


"Kalau gak salah minggu besok tuh, sesuai jadwal kan ada agenda rapat LKPJ dengan masing-masing OPD. Jadi nanti pas rapat itulah kita akan mempertanyakan persoalan air bersih yang diderita oleh masyarakat yang ada di beberapa kecamatan seperti di Pangkalan kerinci dan Ukui," kata Monang.

Khusus di Pangkalan Kerinci saja, seperti di kompleks Perumahan Bumi Lago yang mayoritas penduduknya untuk memenuhi kebutuhan airnya dipasok lewat pengelolaan air bersih yang dikelola Dinas PUPR. Masyarakat di sana sebenarnya sangat berharap pasokan air dari PAB bisa lancar dan normal setiap harinya.

"Artinya, masyarakat di sana untuk saat ini sebelum ada peremajaan instalasi air bersih. Mereka meminta bukan harus diutamakan kualitas airnya, melainkan kwantitasnya atau debit airnya di tambah, begitulah saat ini kondisinya," kata Monang.

Dalam rapat nantinya, Monang akan menanyakan kepastian Dinas PUPR soal penanganan PAB peninggalan Kabupaten Kampar tersebut bisa dioperasikan kembali apa tidak. Pasalnya, mesin Pengolahan Air Bersih peninggalan Kabupaten Kampar yang dipakai sekarang dalam keadaan rusak dan harus diperbaiki. 

"Kalau bisa mesin itu dioperasikan, setidaknya nanti akan menambah debit pasokan air bersihnya sehingga pasokan air yang diterima warga pelanggan bisa sampai secara maksimal," ungkap Monang Pasaribu. 

Reporter: Supendi